Movie Review, "Countdown", Aplikasi Pencabut Nyawa

picture from Onyolo
MovieBurn-Salah satu kriteria film yang digemari oleh para penonton zaman sekarang adalah film yang berkaitan dengan masa modern atau masa sekarang, atau bisa dibilang berkaitan dengan masa depan. Pada era globalisasi dan perkembangan teknologi yang kita miliki saat ini, jagat perfilman dalam negara maupun mancanegara memanfaatkan hal tesebut untuk mejadikan film-film fiksi mereka lebih ultramodern. Tidak hanya film bergenre fantasi dan action saja yang dimanfaatkan para broadcaster, tak terkecuali film bergenre horror pun menjadi sasaran para broadcaster untuk membuatnya lebih menarik. Sebenarnya jagat perfilman horror pada tahun belakangan ini sudah mengangkat genre fiksi yang bersifiat ilmiah atau mempersoalkan pengaruh sains dan teknologi yang ada di lingkungan kita. Film Countdown sebelumnya telah tayang di Amerika Serikat pada 25 Oktober 2019, dan tayang di bioskop tanah air pada awal november 2019.

Dilansir dari Digital SpyErbland mengatakan: "Terlepas dari kemunduran kontemporer dan sepenuhnya ancaman teknologi modern, Countdown mematuhi ketukan naratif klasik yang sering diprediksi. (Sutradara Justin Dec) hampir membuat filmnya di luar teka-teki dengan kemampuannya "mengolok-olok" genre. dia jelas mencintai, tetapi Countdown merosot kembali ke cara lama segera."

Film horror supernatural ini disutadarai oleh Jutin Dec, sekaligus mengawali debut pertamanya sebagai sutradara film horror. Justin juga turut andil dalam penulisan naskah film Countdown. Aktris serial televisi Elizabeth Lail akan berperan menjadi peran utama dalam film ini. Countdown adalah film horror pertamanya yang diangakat ke layar lebar, sebelumnya ia prnah bermain dalam serial televisi yang bergenre drama horror, Dead of Summer pada tahun 2016 lalu. Film berkisah tentang sekumpulan orang yang harus bertahan hidup dari aplikasi maut pada handphone yang bisa memprediksi kematian para penggunanya.

Aplikasi Malapetaka

Konon ada suatu aplikasi di smartphone yang diklaim memiliki kemampuan menentukan berakhirnya hidup para penggunanya. Tentunya aplikasi seperti tidak ada pada dunia maya maupun dunia nyata. Kalaupun ada, mungkin hanya untuk sekedar hiburan atau untuk menakut-nakuti orang saja. Tentu saja film ini sangat bisa mengundang pro dan kontra, banyak yang berpendapat film justru membuat orang salah kaprah perihal kematian, karena tentunya kematian bukanlah hal yang patut untuk dianggap remeh, di film ini, kematian dianggap sangat remeh, dengan mengunduh aplikasi, lalu kita bisa tahu kapan tepatnya ajal kita akan datang. Banyak juga yang menganggap film ini hanya memanfaatkan teknologi untuk sekadar hiburan belaka.

Anehnyasekelompok pemuda agaknya tidak menghiraukan apa yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Mereka malah beranggapan bahwa aplikasi ini adalah sebagai gerak tipu belaka yang dilakukan oleh orang-orang dibalik aplikasi tersebut. Entah apa yang terjadi pada mereka, hingga pada akhirnya salah satu dari mereka harus kehilangan nyawanya secara janggal dan tidak wajar. Apakah ini adalah sebuah kebetulan, ataukah memang ada sangkut pautnya dengan aplikasi tersebut?


picture from Digital Spy
Sepertinya nasib yang tidak baik ini akan ditimpa oleh Quinn Harris (Elizabeth Lail) dia adalah seorang perawat junior di rumah sakit tempat ia bekerja. Rasa penasaranya mengalahkan rasa takutnya untuk mengetahui kapan ia akan menemui ajalnya. Setelah melihat teman-temanya menguduh aplikasi tersebut untuk mengetahui kematian mereka, Quinn pun tertarik dan penasaran, dan pada akhirnya, ia mengunduh aplikasi tersebut. Namun, takdir berkata lain, di dalam aplikasi Countdown, ia hanya memiliki kesempatan hidup dua hari lagi.

Hal itu tentu membuat Quinn merasa sedikit panik karena melihat waktu kehidupanya tidak lama lagi. Tetapi, Quinn tidak memercayainya begitu saja dan menganggap hal tersebut hanyalah kelakar belaka. Dibalik rasa ketidakpedulianya tersebut, ternyata kejadian gaib dan mengerikan terjadi padanya dalam kurun waktu yang singkat. Hal tersebut membuat Quinn makin yakin dengan kutukan yang diberikan oleh Countdown.

Humor Klise

Picture from SeputarYoutube
Bukan hanya vibes horror dan mengerikan saja yang disuguhkan dalam film ini, tapi film ini turut menciptakan unsur-unsur komedi pada kehidupan pada umumnya, jadi kemurnian elemen komedi tersebut makin terasa. Namun, konteks horror pada film ini masih memberikan kesan dark, walaupun ada unsur komedi.

Agak berbeda dari film yang bergenre sama, tokoh utama dalam film ini justru membuat karakter yang dimainkanya sedikit pudar karena baluran komedi tersebut. Mungkin bisa dibilang sentuhan komedi yang terdapat di film ini hanyalah sebagai "obat penenang" bagi penontonya saja, tidak sepenuhnya menyatu dalam film.

Tentang Para Tokoh

Picture from The Wrap
Kalau bicara tentang penokohan, film ini agaknya kurang mampu membuat potongan demi potongan dalam film ini terasa mengerikan, selain itu juga chemistry yang kurang mumpuni dan kurang erat dapat ditemukan dalam film ini, padahal itu adalah hal yang paling penting dalam pembangunan sebuah karakter di sebuah film agar adegan demi adegan terlihat seperti kehidupan nayata (realistis). Hubungan antar individu dengan individu saja belum terpenuhi, bagaimana dengan para karakter yang terlibat dalam film ini. Satu lagi, karakter yang menjadi lawan atau setan/demons dalam film ini masih terlihat hambar dan kurang greget. Memang, ini bukan film thriller atau pembunuhan yang sadis, tetapi agaknya karakter demons di film ini dibuat sedikit lebih meneror, agar terlihat lebih fresh.    

OK, segitu dulu review dari kami mengenai film ini. Sekali lagi kami himbau, untuk menonton film sesuai kategori umur ya, untuk film Countdown layak ditonton untuk usia 13 tahun keatas.

Tunggu review dari kami berikutnya...












  

Comments