Movie Review, "Ready Or Not", Horror Absurd Dan Permainan Mematikan

Picture from Lowyat.net
MovieBurn-Pernikahan adalah hal yang sakral bagi tiap pasangan yang ingin menjalin hubungan lebih serius, tapi siapa sangka bila pernikahan yang harusnya bahagia malah menjadi malapetaka bagi setiap pasangan. Apakah kamu yakin sudah memilih orang yang "tepat" untuk menjalin hubungan yang lebih serius denganmu? Film Ready Or Not bisa menjadi pelajaran bagi kalian sebelum melangsungkan sebuah pernikahan. Film besutan sutradara Devil's Due, Matt Bettinelli-Olpin dan asistenya Tyler Gillet. Yang membuat film ini menjadi unik dan berbeda dengan film horror yang lainya, film ini malah tidak menampilkan satu hantu pun, bahkan makhluk halus, monster atau sejenisnya itu tidak dimunculkan oleh sang sutradara dalam film ini. Tetapi, film ini tetap mampu membuat jantung para penonton berdebar-debar dan dibuat panik dengan adegan sadis dan penuh darah. Unsur komedi dalam film ini pun juga terasa berbeda, tampak terlihat absurd, tetapi tetap mampu membuat penonton panik. Meskipun genre seperti banyak menuai kritik, tetapi tetap mampu membuat film horror dan sejenisnya bisa menjadi menarik.

Sang sutradara Matt Bettinelli-Olpin, menggandeng aktris pendatang baru, Samara Weaving untuk berperan sebagai tokoh utama dalam film Ready Or Not. Sebenarnya, Samara Weaving belum pernah meraih banyak penghargaan dan belum banyak dikenal para khalayak. Samara akan beradu akting dengan Adam Brody yang berperawakan sangar dan Mark O'Brien yang bertampang polos dan menarik. Wajar saja bila Grace (Samara Weaving) tertarik padanya. Sebelum kita mengupas tuntas review kami mengenai film ini, mari kita simak sinopsis dari film Ready Or Not.

Sebuah ancaman baru menghantui pernikahan Grace Le Domas (Samara Weaving). Sebuah Malam penuh malapetaka yang seharusnya tidak terjadi pada malam pertamanya dengan suaminya, Alex Le Domas (Mark O'Brien). Dia telah menjadi bagian dari Le Domas Family, dan ada sebuah tradisi pada keluarga tersebut yang harus dilaksanakan oleh Grace sebagai personel baru keluarga Le Domas. Ada semacam "petak umpet" yang harus Grace jalani. Apakah grace bisa selamat dalam permainan maut tersebut? Dan bagaimanakah kelanjutan hubungan Grace dan Alex?

Pada sebuah keluarga besar Le Domas yang kaya raya dan terpandang, yang beranggotakan Tony Le Domas (Henry Czerny) dan anaknya, Alex Le Domas (Mark O'Brien) dan tokoh utama, Grace (Samara Weaving) dan Bibi Helena (Nicky Guadagni) yang tampak tak senang dengan pernikahan tersebut, dan ibu Alex, Becky Le Domas (Andie MacDowell) yang tampak semangat dengan pernikahan anaknya. Di sebuah ruang keluarga, pengundian pun dilaksanakan, petak umpet adalah permainan yang terpilih oleh Grace. Petak umpet ini bukan petak umpet yang pada umunya dimainkan oleh anak kecil, melainkan Grace harus bersembunyi hingga fajar terbit untuk menghidari buruan dari semua anggota keluarga Le Domas untuk meghabisi Grace. Malam pertama di hari pernikahan Grace dan suaminya, Alex menjadi malam yang penuh dengan darah bagi Grace.

Grace harus bisa melindungi nyawanya dalam satu malam. Segala sesuatu pun bisa terjadi pada Grace. Satu per satu rupa dan sifat yang sebenarnya para anggota keluarga pun akan terungkap. Permainan yang berujung maut ini adalah persoalan yang merupakan peristiwa penting yang dapat mengubah Grace dan Alex dari keadaan keluarganya yang jahat dan brutal, dan mereka kembali menemukan secercah harapan untuk kembali menjalani kehidupan pernikahan mereka layaknya pasangan pada umumnya.


Picture from The New Yorker
Humor Absurd

Sebuah film horror biasanya akan selalu menampilkan etape-etape yang dimana membuat para penonton akan selalu menebak-nebak apakah hal yang akan terjadi lagi berikutnya. Pada film Ready Or Not, ada beberapa tahapan yang akan menimbulkan konflik-konflik baru, lika-liku, dan banyak rintangan yang Grace hadapi untuk tetap bisa mempertahnkan pernikahanya dengan Alex. Disini Grace akan memberikan sebuah penentangan mantap terhadap keluarga suaminya bahwa ia tak mau menyia-nyiakan nyawanya hilang begitu saja.

Tidak terlalu banyak tokoh yang ditampilkan di dalam film ini. Justru inilah yang membuat film Ready Or Not layak dinikmati dari awal hingga akhir cerita. Tetapi setiap karakter yang diperankan tentunya tidak hanya sekedar nongol di dalam film dan tidak berkutip sama sekali. Di dalam film ini, setiap karakter dimanfaatkan dengan sangat baik, sehingga semua karakter turut berperan besar di dalam film ini. Rasa-rasanya semua tokoh di film ini adalah tokoh utama, ada yang berpikiran serupa?


   Picture from Variety
Sekarang mari kita beralih ke bagian komedi. Seperti yang kami bilang tadi, film Ready Or Not memang identik dengan unsur horror komedi. Namun, unsur komedi tersebut hanya berlangsung sekejap, yaitu pada bagian awal di film ini. Justru, yang diperbanyak adalah adegan sadis dan berdarah yang membuat jantung bergetar. Grace yang masih berpakaian pengantin saat itu, hingga permainan berlangsung, yang tadinya putih bersih menjadi berlumuran darah. Film ini kerap menampilkan banyak kejadian yang membuat penonton menggeleng-gelengkan kepala tanda tak percaya akan apa yang telah terjadi.

Saya setuju bahwa film yang satu ini berbeda dari film horror manapun, karena film Ready Or Not ini menjelaskan bahwa orang yang berniat jahat bukanlah hanya dari orang yang tidak kita kenal, tetapi bisa melalui orang terdekat kita, seperti teman dan keluarga.

Totalitas Para Tokoh

Picture from Cutura
Sudah jelas pada sinopsis film sebelumnya, Grace yang diperankan oleh Samara telah terjebak dalam perangkap yang dibuat oleh keluarganya sendiri. Banyak sekali fakta-fakta yang mendukung kasus yang dialami oleh Grace tersebut. Samara Weaving telah menunjukan keutuhanya, ini sudah bisa tampak pada bagian awal di film ini. Karakter Grace ini dibangun secara maksimal oleh sang sutradara.

Samara Weaving menunjukan bakatnya dalam berakting secara optimal. Tidak hanya Grace saja yang membuat film ini terasa mencekam dan membuat jantung berdebar, kehadiran para pemeran lainya juga turut menambahkan kesan mengerikan pada film ini. Semua karakter yang ada di film ini di-setting secara step by step selama film ini berlangsung.

Picture from Filmlinc.org
Film ini ditujukan untuk orang dewasa diatas 17 tahun. Usia dibawah 17 tahun tidak diperkenankan untuk menonton film ini, karena mengandung unsur kejahatan, kekerasan dan adegan sadis lainya. Tontonlah film sesuai umur masing-masing ya. 

Tunggu review dari kami berikutnya... 



















       

Comments